Tugas 4
Mengenai
prinsip kerja turbo (turbocharger) sebagai salah satu komponen otomotif.
Sebenarnya prinsip kerja turbo cukup sederhana, yakni mengkonversikan energi
panas dan tekanan gas buang hasil pembakaran motor bakar menjadi energi mekanis
putaran poros untuk digunakan lebih lanjut mengkompresi udara yang akan masuk
ke ruang bakar melalui intake manifold.
Komponen-Komponen Turbocharger
Berdasarkan
prinsip kerja tersebut, turbocharger tersusun atas beberapa komponen
utama yakni turbin, kompresor, dan sistem shaft. Namun selain itu,
sebuah sistem turbocharger juga dilengkapi dengan berbagai komponen
pendukung yang akan kita bahas secara sederhana pada kesempatan kali ini.
Turbin
Turbin adalah sebuah komponen mekanik yang berfungsi untuk mengkonversikan energi panas fluida yang melewatinya menjadi energi mekanis putaran poros turbin. Setiap turbin selalu melibatkan fluida yang mengandung energi panas yang mengalir melewati sudu-sudu turbin. Setiap sudu turbin berdesain membentuk nozzle-nozzle sehingga disaat fluida melewatinya, fluida akan terekspansi diikuti dengan perubahan energi panas menjadi mekanis.
Turbin adalah sebuah komponen mekanik yang berfungsi untuk mengkonversikan energi panas fluida yang melewatinya menjadi energi mekanis putaran poros turbin. Setiap turbin selalu melibatkan fluida yang mengandung energi panas yang mengalir melewati sudu-sudu turbin. Setiap sudu turbin berdesain membentuk nozzle-nozzle sehingga disaat fluida melewatinya, fluida akan terekspansi diikuti dengan perubahan energi panas menjadi mekanis.
Turbin Pada Turbocharger
Fluida yang
dikonversikan energi panasnya menjadi tenaga putaran poros pada sistem turbocharger
tentu saja adalah udara gas buang dari hasil pembakaran motor bakar. Gas buang
ini masih menyimpan cadangan energi berbentuk panas dan tekanan yang masih
cukup bermanfaat.
Aliran Fluida Pada Turbocharger
Turbin pada turbocharger
tersusun atas rotor dan casing. Turbin ini biasa bertipe sentrifugal
dengan casing berbentuk volute mirip seperti casing pompa
sentrifugal. Gas buang masuk melalui sisi casing, mengalir mengikuti
bentuk “keong” dan masuk ke sudu melalui tepi rotor. Selanjutnya gas buang
mengalir mengikuti bentuk sudu turbin sekaligus mengalami proses penyerapan
energi panas dan tekanan menjadi putaran sudu, dan berakhir ke sisi tengah
rotor untuk keluar ke sisi exhaust.
Kompresor
Kompresor pada turbocharger, berfungsi untuk mengubah energi mekanis putaran poros turbocharger menjadi energi kinetik aliran udara. Kompresor berada pada satu poros dengan turbin, sehingga pada saat gas buang mesin mulai memutar turbin, kompresor juga akan ikut berputar dengan kecepatan putaran yang sama. Energi mekanis yang dihasilkan turbin akan langsung digunakan sebagai tenaga penggerak kompresor.
Kompresor pada turbocharger, berfungsi untuk mengubah energi mekanis putaran poros turbocharger menjadi energi kinetik aliran udara. Kompresor berada pada satu poros dengan turbin, sehingga pada saat gas buang mesin mulai memutar turbin, kompresor juga akan ikut berputar dengan kecepatan putaran yang sama. Energi mekanis yang dihasilkan turbin akan langsung digunakan sebagai tenaga penggerak kompresor.
Kompresor Pada Turbocharger
Kompresor turbocharger
bertipe sentrifugal dan tersusun atas dua bagian utama yakni sudu-sudu rotor
dan casing. Pada saat impeller rotor kompresor mulai berputar dengan
kecepatan tinggi, udara atmosfer akan mulai terhisap dan masuk ke kompresor
melalui sisi inlet. Udara ini akan diakselerasi oleh impeller secara radial
menjauhi poros kompresor. Pada saat udara terakselerasi hingga ke casing
kompresor yang juga berfungsi sebagai diffuser, kecepatan aliran udara akan
turun dan tekanan statiknya akan meningkat. Peningkatan tekanan udara ini akan
diikuti dengan kenaikan temperatur juga. Selanjutnya, udara terkompresi ini
dikeluarkan untuk menuju ke intercooler.
Center Housing & Rotating Assembly (CHRA)
Masing-masing turbin dan kompresor pada turbocharger tersusun atas bagian rotor dan rumah casing. Keduanya berada pada satu poros yang ditopang oleh sebuah sistem bearing (bantalan) di tengah-tengah antara turbin dan kompresor. Untuk kebutuhan assembly, casing turbin dan kompresor disatukan oleh sebuah sistem bernama Center Housing & Rotating Assembly (CHRA). Karena sistem bearing juga terletak pada CHRA, maka sistem lubrikasi turbocharge juga berpusat pada CHRA.
Masing-masing turbin dan kompresor pada turbocharger tersusun atas bagian rotor dan rumah casing. Keduanya berada pada satu poros yang ditopang oleh sebuah sistem bearing (bantalan) di tengah-tengah antara turbin dan kompresor. Untuk kebutuhan assembly, casing turbin dan kompresor disatukan oleh sebuah sistem bernama Center Housing & Rotating Assembly (CHRA). Karena sistem bearing juga terletak pada CHRA, maka sistem lubrikasi turbocharge juga berpusat pada CHRA.
Sistem Center Housing & Rotating Assembly
Putaran
poros turbocharger dapat mencapai 100.000 rpm. Dengan putaran secepat
itu, dibutuhkan bearing dengan kualitas baik. Thrust bearing
tradisional dari turbocharge biasanya terbuat dari perunggu. Pada
perkembangan selanjutnya bearing modern turbocharger adalah
berupa ball bearing dengan bahan keramik. Penggunaan ball bearing
lebih banyak dipilih karena lifetime turbocharger menjadi lebih baik.
Sistem Pelumasan dan Pendinginan Turbocharger
CHRA juga
menjadi tempat sirkulasi sistem pelumasan oli dan pendinginan. Turbocharge
bekerja pada temperatur yang sangat tinggi. Turbin menggunakan gas buang motor
bakar yang bertemperatur tinggi, kompresor akan menghasilkan udara terkompresi
yang juga bertemperatur tinggi. Maka untuk menunjang keawetan bearing
maka dibutuhkan sistem pelumasan dan pendingan yang baik.
Udara yang mengalami kenaikan tekanan di dalam sebuah ruangan dengan volume konstan, akan diikuti pula dengan kenaikan temperaturnya. Dalam termodinamika, proses ini disebut dengan proses isokhorik atau isovolumetrik. Setiap kompresor pasti diikuti dengan proses isokhorik ini, tak terkecuali kompresor pada turbocharger. Hal ini ditandai dengan naiknya temperatur udara terkompresi yang keluar dari kompresor turbocharger. Atas dasar inilah dibutuhkan sebuah sistem pendingin udara bernama intercooler sebelum udara bertekanan tersebut masuk ke intake manifold.
Turbocharger Intercooler
Intercooler merupakan sebuah heat exchanger yang umumnya
menggunakan udara atmosfer sebagai media cooler. Udara terkompresi
masuk ke sisi tubing kecil yang tersusun atas plat-plat tipis
aluminium mirip konstruksi radiator. Udara atmosfer mengalir dengan bantuan
kipas melewati sela-sela tubing dan menyerap panas udara terkompresi
melalui permukaan tubing.Wastegates
Sebuah mesin kendaraan bermotor selalu bekerja pada rentang rpm putaran mesin yang bervariasi. Berbagai variasi rpm tersebut tentu saja menghasilkan jumlah gas buang yang bervariasi pula. Semakin tinggi putaran mesin, akan semakin banyak kuantitas gas buang dan temperatur gas buang pun juga semakin tinggi. Jika semua gas buang mesin masuk ke turbin turbocharger, dapat kita bayangkan putaran turbocharger pasti menjadi tidak terkontrol. Pada kondisi ini jika mesin kendaraan terlalu lama pada putaran tinggi, maka hal ini dapat menyebabkan overheating pada turbin dan kompresor bahkan hingga mencapai titik lebur komponen-komponen turbocharger. Bahkan pada keadaan ekstrim, kondisi ini dapat langsung merusak piston motor bakar dengan meninggalkan lubang meleleh pada piston tersebut.
Wastegates Pada Turbocharger
Wastegates digunakan untuk mengatasi kondisi di atas. Komponen ini
berfungsi sebagai bypass valve untuk membuang gas buang motor bakar
pada kondisi tertentu untuk tidak masuk ke dalam turbin turbocharger melainkan
langsung menuju exhaust. Pada kondisi mesin stabil, wastegates
akan menutup. Sedangkan pada saat proses akselerasi, dimana tekanan gas buang
meningkat, wastegates akan membuka sehingga putaran turbin turbocharger
tidak mengalami sentakan yang berlebihan. Wastegates bekerja
berdasarkan pegas-pegas keong yang dapat diatur ketegangannya, sehingga mekanik
dapat mengatur ketegangannya untuk mendapatkan kinerja terbaik dari turbocharger.
Blow-Off Valve
Blow-off valve sejatinya adalah pressure relief valve yang berfungsi untuk membuang udara terkompresi ke atmosfer pada saat tekanan udara keluar kompresor turbocharger terlalu besar. Pada saat sopir sebuah mobil ber-turbocharger mengurangi tekanan pedal akselerasi, katup intake manifold akan menutup sehingga udara bertekanan dari turbocharger tidak dapat masuk ke ruang bakar. Jika turbocharger tidak dilengkapi dengan blow-off valve, maka tekanan udara terkompresi akan terus naik, dimungkinkan akan bocor keluar, merusak bagian-bagian intake manifold, atau bahkan dapat menyebabkan surging/stall pada turbocharger. Tentu saja hal ini dapat merusak berbagai komponen mesin.
Blow-Off Valve
Blow-off valve memiliki konstruksi yang mirip dengan wastegates.
Pada saat mesin berakselerasi maupun beroperasi stasioner, katup ini akan
menutup. Ia akan membuka pada saat mesin mengurangi kecepatan putarannya,
sehingga tekanan udara yang berlebih cukup kuat untuk mendorong pegas blow-off
valve ini. Saluran Pipa
Penggunaan turbocharger tidak dapat dipisahkan dengan saluran pipa yang menghubungkan berbagai komponen mesin. Saluran pipa turbocharger dapat dikelompokan menjadi dua bagian, yakni saluran panas dan saluran dingin. Pipa saluran panas mengalirkan gas buang dari ruang bakar ke sisi inlet turbin turbocharger, serta membuang gas buang keluaran turbin menuju sistem exhaust (knalpot). Sedangkan pipa saluran dingin mengalirkan udara atmosfer masuk ke kompresor, udara bertekanan dari outlet kompresor ke intercooler, serta mengalirkan udara dingin bertekanan dari intercooler ke intake manifold motor bakar. Dikarenakan perbedaan tipe fluida yang melewati kedua saluran tersebut, tentu saja karakteristik material yang digunakan oleh keduanya juga berbeda. Sisi gas buang harus menggunakan material yang tahan terhadap temperatur, tekanan tinggi, backpressure, dan tegangan (stress). Sedangkan sisi udara terkompresi diguanakan material yang kuat untuk tekanan tinggi.
Saluran Pipa Turbocharger
Sumber :http://artikel-teknologi.com/komponen-komponen-turbocharger/2/