Nama : Adil Hurairah Nasution (20413200)
Kelas : 1IC09
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Setiap
manusia pasti memiliki pandangan hidup sendiri - sendiri, dikarenakan manusia harus memiliki tujuan hidup untuk
masa depannya nanti. Dengan begitu manusia akan mendapatkan keindahan dalam
hidupnya. Namun terkadan manusia sering melenceng dari pandangan hidupnya yang
sudah di tetapkan dari awal yang baik menjadi yang tidak baik. Dikarenakan
factor lingkungan yang membuatnya berubah
Pandangan hidup adalah pendapat atau
pertimbangan yang di jadikan pegangan, pedoman, atau arahan, peunjuk hidup di
dunia yang merupakan hasil pemikiran manusia berdasarkan pengalaman sejarah
menurut waktu dan tempat hidupnya.
Dengan
demikian pandangan hidup itu bukanlah timbul seketika atau dalam waktu yang
singkat saja, melainkan melalui proses waktu yang lama dan terus menerus,
sehingga hasil
pemikiran itu dapat diuji kenyataannya. Hasil pemikiran itu dapat diterima oleh
akal, sehingga diakui kebenarannya. Atas dasar ini manusia menerima hasil
pemikiran itu sebagai pegangan,
pedoman, arahan, atau petunjuk yang disebut pandangan hidup.
BAB
II
LANDASAN
TEORI
2.1 Pengertian Manusia dan Pandangan hidup
Setiap
manusia mempunyai pandangan hidup. Pandangan hidup itu bersifat kodrati karena
ia menentukan masa depan seseorang. Pandangan hidup artinya pendapat atau
pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan, petunjuk hidup di dunia.
Pendapat atau pertimbangan itu merupakan hasil pemikiran manusia berdasarkan
pengalaman sejarah menurut waktu dan tempat hidupnya. Dengan demikian pandangan
hidup itu bukanlah timbul seketika atau dalam waktu yang singkat saja,
melainkan melalui proses waktu yang lama dan terus menerus, sehingga hasil
pemikiran itu dapat diuji kenyataannya. Hasil pemikiran itu dapat diterima oleh
akal, sehingga diakui kebenarannya. Atas dasar itu manusia menerima hasil
pemikiran itu sebagai pegangan, pedoman, arahan, atau petunjuk yang disebut
pandangan hidup. Pandangan hidup berdasarkan asalnya yaitu terdiri dari 3 macam
:
- Pandangan hidup yang berasal dari agama yaitu pandangan hidup yang mutlak kebenarannya
- Pandangan hidup yang berupa ideology yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang terdapat pada suatu Negara
- Pandangan hidup hasil renungan yaitu pandangan hidup yang relatif kebenarannya.
Apabila pandangan hidup itu
diterima oleh sekelompok orang sebagai pendukung suatu organisasi, maka
panandangan hidup itu disebut ideology. Pandangan hidup pada dasarnya
mempunyai unsure-unsur yaitu : cita-cita, kebajikan, usaha,
keyakinan/kepercayaan. CIta-cita ialah apa yang diinginkan yang mungkin dapat
dicapai dengan usaha atau perjuangan. Tujuan yang hendak dicapai ialah
kebajikan, yaitu segala hal yang baik yang membuat manusia makmur, bahagia,
damai, tentram. Usaha atau perjuangan adalah kerja keras yang dilandasi
keyakinan/kepercayaan. Keyakinan/kepercayaan diukur dengan kemampuan akal,
kemampuan jasmana, dan kepercayaan kepada Tuhan.
2.2 Cita-cita
Menurut
kamus umum bahasa Indonesia cita-cita adalah keinginan, harapan, tujuan yang
selalu ada dalam pikiran. Baik keinginan, harapan, maupun tujuan merupakan apa
yang mau diperoleh seseorang pada masa mendatang. Dengan demikian cita-cita
merupakan pandangan masa depan, merupakan pandangan hidup yang akan dating.
Pada umumnya cita-cita merupakan semacam garis linier yang makin lama makin
tinggi, dengan perkataan lain : cita-cita merupakan keinginan, harapan, dan
tujuan manusia yang makin tinggi tingkatannya.
Apabila
cita-cita itu tidak mungkin atau belum mungkin terpenuhi, maka cita-cita itu
disebut angan-angan. Disini persyaratan dan kemampuan tidak/belum
dipenuhi sehingga usaha untuk mewujudkan cita-cita itu tidak mungkin dilakukan.
Antara masa sekarang yang merupakan realita dengan masa yang akan dating
sebagai ide atau cita-cita terdapat jarak waktu. Dapatkan seseorang mencapai
apa yang dicita-citakannya tergantung dari 3 faktor; pertama factor manusia
yang memiliki cita-cita, kedua kondisi yang dihadapi selama mencapai apa yang
dicita-citakannya dan ketiga seberapa tinggikah cita-cita yang hendak dicapai.
2.3 Kebajikan
Kebajikan
atau kebaikan atau perbuatan yang mendatangkan kebaikan pada hakekatnya sama
dengan perbuatan moral, perbuatan yagn sesuai dengan norma-norma agama dan
etika. Manusia berbuat baik, karena menurut kodratnya manusia itu baik, mahluk
bermoral. Atas dorongan suara hatinya manusia cenderung berbuat baik.. Sebagai
mahluk pribadi, manuda dapat menentukan sendiri apa yang baik dan apa yang
buruk. Baik dan buruk itu ditentukan oleh suara hati. Suara hati adalah semacam
bisikan didalam hati yang mendesak seseorang, untuk menimbang dan menentukan
baik buruknya suatu perbuatan, tindakan atau tingkah laku. Jadi suara hati
dapat merupakan hakin untuk diri sendiri.
Suara hati selalu memilik yang baik, sebab itu ia selalu mendesak orang untuk
berbuat yang baik bagi dirinya. Oleh karena itu, kalau seseorang berbuat
sesuatu sesuai dengan bisikan hatinya, maka orang tersebut perbuatannya pasti
baik. Jadi berbuat dan bertindak menurut suara hati, maka tindakan itu adalah
baik. Jadi baik atau buruk itu dilihat menurut suara hati sendiri. Meskipun
demikian harus dinilai dan diukur menurut suatu atau pendapat umum. Jadi
kebajikan adalah perbuatan yang sesuai dengan suara hati kita, suara hati
masyarakat dan hukum Tuhan. Kebajikan manusia nyata dan dapat dirasakan dalam
tingkah lakunya, karena tingkah laku bersumber pada pandangan hidup, maka
setiap orang memiliki tingkah laku sendiri-sendiri, sehingga tingkah laku setiap
orang berbeda-beda. Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkah laku seseorang
adalah: factor pembawaan, factor lingkungan dan pengalaman.
2.4 Usaha/perjuangan
Usaha /perjuangan adalah kerja
keras untuk mewujudkan cita-cita. Kerja keras itu dapat dilakukan dengan
otak/ilmu maupun denan tenaga/jasmani, atau dengan kedua-duanya. Kerja keras
pada dasarnya menghargai dan meningkatkan harkat dan martabat manusia. Untuk
bekerja keras manusia dibatasi oleh kemampuan, karena kemampuan terbatas timbul
perbedaan tingkat kemakmuran antara manusia satu dan manusia lainnya,
2.5 keyakinan/kepercayaan
Keyakinan/kepercayaan yang
menjadi dasar pandangan hidup berasal dari akal atau kekuasaan Tuhan. Menurut
Prof.Dr.Harun Nasution, ada 3 aliran filsafat yaitu
·
aliran naturalisme; hidup manusia itu dihubungkan dengan kekuatan gaib yang merupakan
kekuatan tertinggi. Kekuatan gaib itu dari nature, dan itu dari Tuhan. Tetapi
yang tidak percaya pada Tuhan, nature itulah yang tertinggi. Aliran naturalisme
berisikan spekulasi mungkin ada Tuhan mungkin juga tidak ada
·
aliran
intelektualisme; dasar aliran ini adalah
logika/akal. Manusia mengutamakan akal. Dengan akal manusia berpikir, mana yang
benar menurut akal itulah yang baik, walaupun bertentangan dengan kekuatan hati
nurani. Manusia yakin bahwa dengan kekuatan piker (akal) kebajikan itu dapat
dicapai dengan sukses. Dengan akal diciptakan teknologi, teknologi adalah alat
Bantu mencapai kebajikan yang maksimal, walaupun mungkin teknologi memberi
akibat yang bertentangan dengan akal. Apabila aliran ini dihubungkan dengan
pandangan hidup, maka keyakinan manusia itu bermula dari akal. Jadi pandangan
hidup ini dilandasi oleh keyakinan kebenaran yang diterima akal.Benar menurut
akal itulah yang baik. Manusia yakin bahwa kebajikan hanya dapat diperoleh
dengan akal (ilmu dan teknologi). Pandangan hidup ini disebut liberalisme.
Kebebasan akal menimbulkan kebebasan bertingkah laku dan berbuat, walaupun
tingkah lakudan perbuatannya itu bertentangan dengan hati nurani. Kebebasan
akal lebih ditekankan pada setiap individu. Karena itu individu yang berakal
(berilmu dan berteknologi) dapat menguasai individu yang berpikir rendah
(bodoh)
Manusia
pasti mempunyai pandangan hidup walau bagaimanapun bentuknya. Kita seharusnya
mempunyai langkah-langkah berpandangan hidup karena hanya dengan mempunyai
langkah-langkah itulah kita dapat memperlakukan pandangan hidup sebagai sarana
mencapai tujuan dan cita-cita dengan baik. Adapun langkah-langkah itu sebagai
berikut:
- Mengenal yaitu suatu kodrat bagi manusia yang merupakan tahap pertama dari setiap aktivitas hidupnya yang dalam hal ini mengenal apa itu pandangan hidup.
- Mengerti, disini dimaksudkan mengerti terhadap pandangan hidup itu sendiri
- menghayati pandangan hidup kita memperoleh gambaran yang tepat dan benar mengenai kebenaran pandangan hidup itu sendiri. Menghayati disini dapat diibaratkan menghayati nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.
- Meyakini ini merupakan suatu hal untuk cenderung memperoleh suatu kepastian sehingga dapat mencapai tujuan hidup. Dengan meyakini berarti secara langsung ada penerimaan yang ikhlas terhadap pandangan hidup itu.
- Pengabdian merupakan sesuatu hal yang penting dalam menghayati dan meyakini sesuatu yang telah dibenarkan dan diterima baik oleh dirinya dan orang lain. Dengan mengabdi kita akan merasakan manfaatnya.
Pandangan Hidup
merupakan suatu dasar atau landasan untuk membimbing kehidupan jasmani dan
rohani. Pandangan hidup ini sangat bermanfaat bagi kehidupan individu,
masyarakat, atau negara. Semua manusia pasti mempunyai suatu pandangan hidup
sendiri – sendiri dan kemungkinan berbeda antara yang satu dengan yang lainnya.
Sisanya bagaimana caranya kita agar terus berpegangan teguh pada pandagan
hidupnya masing – masing. Dengan begitu kita akan mendapatkan keindahan dalam
hidup menjadi lebih berwarna.
DAFTAR PUSTAKA
-
http://thefimsite.blogspot.com/2012/04/manusia-dan-pandangan-hidup.html